3 bulan yang secara berurutan termasuk bulan yang dimulyakan, yaitu bulan Rajab, sya'ban dan bulan Ramadhan. bulan rajab sudah kita lewati dan sekarang kita memasuki bulan Sya'ban. Dinamakan Sya’ban, karena pada bulan itu terpancar bercabang-cabang kebaikan yang banyak (yatasya’abu minhu khairun katsir). Menurut pendapat lain, Sya’ban berasal dari kata Syi’b, yaitu jalan di sebuah gunung atau jalan kebaikan. Dalam bulan ini terdapat banyak kejadian dan peristiwa yang patut memperoleh perhatian dari kalangan kaum muslimin.diantara peristiwa terjadi dibulan bulan sya'ban adalah diangkatnya amal perbuatan seseorang dan berpindahnya kiblat umat musli yang semula di masjid baitul maqdis pindah ke masjidil Haram sebagai mana dijelaskan dalam al-Qur'an Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS. Al Baqarah; 144)
Salah satu keutamaan bulan Sya’ban adalah diturunkannya ayat tentang anjuran membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Shollallu alaihi wasallam pada bulan ini, yaitu ayat: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab;56)
Para ulama menamai malam Nishfu Sya’ban dengan beragam nama. Banyaknya nama-nama ini mengindikasikan kemuliaan malam tersebut.
1. Lailatul Mubarokah (malam yang penuh berkah).
2. Lailatul Qismah (malam pembagian rizki).
3. Lailatut Takfir (malam peleburan dosa).
4. Lailatul Ijabah (malam dikabulkannya doa)
5. Lailatul Hayah walailatu ‘Idil Malaikah (malam hari rayanya malaikat).
6. Lalilatus Syafa’ah (malam syafa’at)
7. Lailatul Baro’ah (malam pembebasan). Dan masih banyak nama-nama yang lain._http://langitan.net/?p=94
pro dan kontra tentang keutamaan bulan ramadan adalah dikarenakan kebanyakan hadits yang menjelaskan keutamaan bulan ramahan adalah hadits dhoif walaupun begitu sebagian ulama menjelaskan bahwa hait dhoif tidakj dipersoalkan untuk dilakukan dalam Fadhoilul A'mal, asalkan tidak terlalu dlo’if (sangat lemah). Jadi, meski Hadits-Hadits yang menerangkan keutamaan malam Nishfu Sya’ban disebut dlo’if (lemah), tapi tetap boleh kita jadikan dasar untuk menghidupkan amalan di malam Nishfu Sya’ban. terakhir bulan Sya'ban bisa dikatakan bulan untuk melatih diri sebelum memasuki bulan ramadhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar